Hidroponik

Sunday, August 29, 2010

Gunda karena bukan milikku, cinta karena bukan hakku.

Bertahun-tahun hatiku dikuasai kebencian, hilangpun tak semudah bintang bersembunyi dibalik awan, aku seperti mati dalam napasku.

Tak pernah aku rasakan sentuhan cinta dalam hatiku dalam waktu lama, aku tak tahu arti cinta sebenarnya, tak tahu bagaimana menjaga semestinya, aku tak tahu apapun tentang cinta itu.

Berlama aku meminta, meminta apa yang tak wajarnya aku pinta, aku meminta segera bertemu dengan tuhanku, bertemu dengan pemberiku semua rasa dalam hati, bertemu dengan pemilik semua dalam diriku, bahkan cinta itu miliknya bukan milikku.

Kau hadir dalam keheningan pikiranku, membuatku terjatuh dalam jurang yang gelap dan tak berujung, membuatku kehilangan napasku.

Ingin aku memelukmu dari balik punggungmu, menangis dibahumu, membuatmu mendengar tarikan napasku yang tak lagi aku kuasai, menjawab pertanyaanmu selama ini.

Masih adakah rasa sayang dan cinta dalam hatiku untukmu?

Lama kau tanyakan itu padaku, lebih lama aku tak menjawab kata-katamu, terdiam dalam kebimbangan diriku, terhanyut dalam derasnya pikiranku, harusnya tak ada sayang dan cinta untukmu, tak ada sedikitpun.

Jiwaku, ragaku, rohku, bahkan rasa dalam diriku bukan milikku, bukan kepunyaanku apalagi hakku, bukan hal bisa aku bagi dengan siapapun, karena itu bukan milikku, miliknya yang meminjamkannya padaku, bukan milikku, bahkan sayang dan cintaku bukan hakku.

Dalam aku mendekapmu, aku tanya hatiku, andai saja aku bisa berkata dan bertanya pada pemilik diriku, apa yang harus aku keluarkan dari kerongkonganku untuk menjawab semuanya, apa yang harus aku katakan.

Lama bahkan sangat lama aku membiarkan kau menunggu, menanti isi hatiku sebenarnya, menanti kata-kata sayang untukmu, kau bertanya, lagi, lagi, terus bertanya menunggu hilangnya kegundahanku.

Terucap sesuatu dari mulutku, diriku bukan untuk aku miliki, bahkan tak akan pernah aku miliki, aku tak bisa memberikan kasih dan cintaku untukmu karena bukan hakku berbaginya denganmu, aku bukan milikki, aku hanya merasa sesuatu, entah apa namanya, aku ingin dekap kau, memelukmu hingga doaku terkabul.

No comments:

Post a Comment